Tentukan arah tanpa kompas: kalau-kalau kita tersesat

Langit adalah kitab yang membentang (Weh, Edensor)

Keadaan negeri yang kian ramai ini, perihal tersesat bukanlah masalah besar. Jurus paling jitu tentu saja tanya ke orang-orang yang kita temui, tentang dimana tempat ’ini’, bagaimana ke ’situ’, jauh atau tidak ke ’sana’, berapa ongkosnya dari ’sini’, dan seterusnya, hingga kita temui tempat yang kita maksud. Kalau sudah telanjur malu karena terlalu sering bertanya, tenang saja ada alat-alat navigasi yang bisa membantu dan mudah diperoleh. Dari yang paling sederhana, yaitu kompas dan peta, hingga alat canggih semisal GPS (Global Positioning System) dan handphone yang sudah terintegrasi dengan GPS.

Tersesat bisa jadi masalah besar kalau-kalau di sekitar kita tidak ada orang-orang yang bisa kita tanyai, tidak ada kompas, tidak ada peta apalagi GPS. Mungkin keadaannya tidak sampai membahayakan jiwa, namun untuk hal-hal sederhana seperti menentukan arah kiblat untuk sholat, setidaknya kita harus yakin bahwa arah kita telah benar. Karena bukan tidak mungkin kita hadapi situasi dan kondisi seperti ini. Mengandalkan filing bisa menjadi pilihan, namun bila filing sering salah ketika menjawab soal ujian, itu artinya mempercayai filing bukanlah pilihan bijak.

Nah, untuk itu, bintang di langit bisa menjadi pilihan paten untuk dipercaya sebagai pemandu arah. Pengetahuan purba ini setidaknya kita tahu sedikit-sedikit.

Menurut para astronom, ada tiga rasi bintang yang populer digunakan oleh para nelayan, para peladang, penyuka kegiatan alam, hingga orang-orang tersesat tentunya, untuk mengetahui arah mata angin: rasi bintang Ursa Minor (artinya Beruang Kecil. Di Indonesia di sebut Biduk) , rasi bintang Crux (Layang, Gubung Penceng, Pari), dan rasi bintang Orion.

Ursa Minor menunjukkan arah utara. Lihat bintang yang paling ujung ( alfa), disebut Polaris, itulah yang menunjukkan arah utara.

Ursa Minor/Biduk

Rasi bintang Crux menunjukkan arah selatan. Bintang paling bawah (alfa, bagian lengan yang terpanjang) itulah yang menunjukkan arah selatan.

Crux/Gubug Penceng, Layang

Orion menunjukkan arah barat (tiga bintang yang lebih mirip ekor kalajengking dibandingkan pinggang Orion).

orion/penunjuk arah barat Orion, bagian bawahnya mirip kalaejengking

Ketiganya selalu terlihat jelas ketika langit cerah. Untuk mengantisipasi bila ada bagian langit yang tertutup awan, minimal ketiganya kita mengenalnya. Kalau-kalau satu yang terlihat dan yang lainnya tidak.

Selain ketiga rasi bintang ini, rasi-rasi lain tentu sangat banyak, para astronom tentu telah banyak memetakan. Tapi, tiga rasi bintang inilah yang paling jelas terlihat di malam hari bagi orang awam seperti kita, mencolok, dan sangat terpercaya sebagai pemandu arah mata angin.

Yah, kalau-kalau kita tersesat.

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. (Al An’aam:97, Al Quran)

telah aku putuskan

telah aku putuskan

untuk menulis di blog ini lagi,,,

[setelah selama dua bulanan (sok) sibuk, he3]