Jogging Menyusuri Sungai Sekanak

Karena berlari di taman atau tepi jalan sudah terlalu sering, saya berpikir untuk lari menyusuri jalan-jalan kecil di perkampungan atau menyusuri sungai di Kota Palembang. Suasananya pasti berbeda. Nah, di suatu sore saya memilih untuk menyusuri Sungai Sekanak. Sungai Sekanak adalah sebuah sungai kecil yang bermuara di Sungai Musi, terletak dekat dengan kawasan Benteng Kuto Besak dan gedung waterleideng, serta terkenal dengan pasar dan pindangnya. Saya penasaran saja, ke mana saja sungai kecil itu mengalir.

Pertemuan antara Sungai Musi dan Sungai Sekanak

Pertemuan antara Sungai Musi dan Sungai Sekanak

Titik awal adalah di pertemuan Sungai Sekanak dan Sungai Musi, di tepi jalan dari BKB menuju Tanggo Buntung. Di titik itu, air Sungai Sekanak sudah terlihat hitam dan aroma tidak enak menguar di udara. Namun, sepertinya warga yang tinggal di tepi sungai sudah biasa dengan keadaan seperti itu. Mereka beraktivitas biasa saja, seperti umumnya di sore hari, ada yang duduk mengobrol dan bermain layang-layang di tanggul sungai (dengan alat bermain layangan yang lengkap, ada tas selempang dari kulit sistetis untuk menyimpan layangan dan benang gelasan).

Tanggul Sungai Sekana

Tanggul Sungai Sekana

Dari kawasan dekat Gedung Walikota, jalur sungai terus menuju Pasar 26 Ilir, melewati kawasan rumah susun sederhana, Palembang Indah Mall, dan mengalir sejajar Jalan Radial. Di titik Jalan Radial dan Sungai Sekanak berpisah, tanggul tidak bisa dilewati, tapi kita bisa memutari gang kecil samping Ramayana untuk kembali ke tanggul. Ulu sungai berlanjut melintangi Jalan Radial, Jalan Kapten Rivai, di samping kantor DPRD provinsi, dan tembus kawasan kampus. Tidak begitu jauh lagi berlari, di tepi sungai terdapat dinding yang mengelilingi kampus Unsri Bukit. Bila kampus Unsri sudah berdiri di masa kesultanan, keluarga sultan cukup menaiki perahu dari Benteng Kuto Besak bila ingin belajar di sana. 🙂

Tangkul, alat penangkap ikan khas Sumatera Selatan

Tangkul, alat penangkap ikan khas Sumatera Selatan

Jogging menyusuri Sungai Sekanak dari Sungai Musi sampai Demang Lebar Daun kira-kira menempuh waktu satu jam. Seperti umumnya sungai-sungai kecil di kota kita, kondisi sungai cukup memprihatinkan, dengan airnya yang kotor dan berbau, dan rumah-rumah tepi sungai yang terkesan kumuh. Seandainya kondisi airnya bagus, mungkin Sungai Sekanak bisa menjadi pilihan bagus bagi wisatawan untuk disusuri. Wisatawan dapat bertemu dengan penduduk kota, yang menyapa ramah bila kita melempar senyum, atau yang sedang menangkap ikan sepat dengan alat tangkul. Atau kalaupun tidak bagi wisatawan, penduduk kota bisa menjadikannya alternatif untuk berolahraga lari di kala senggang, di tengah berkurangnya lebar trotoar kota.

Palembang, 14 Maret 2014

“Hari menjelang gelap ketika saya tiba di samping Bengkel Pas, Demang Lebar Daun. Saya mampir sebentar di sebuah pom bensin dekat situ dan juga membeli minuman di Rie Mart, sambil memikirkan naik apa untuk pulang ke Kenten. Sebabnya, bis bukit ke Simpang Polda biasanya sudah tidak lewat lagi bila hari telah malam”.  

5 Responses to “Jogging Menyusuri Sungai Sekanak”

  1. rianop Says:

    Mungkin 14 feb, ris. 🙂

  2. Ghea Says:

    *ngeliat tanggal leptop, masih 12 Maret. Jangan2 saya baru aja pulang dari pintu ke mana saja doraemon. hahaha

  3. shavaat Says:

    haha, iya. salah ey. maunya sih tulis 11 Maret, entah kenapa terpikir 14 Maret.

  4. Putri Says:

    kunjungan perdana, salam

  5. Ayu Says:

    singgah kemari sambil menyimak saja ^_^, salam perkenalan ya. bila ada waktu mampir ketempat saya ya ^_^


Leave a comment