senin.

Ini pagi hari Senin dengan langit yang sedang mendung. Mungkin sebentar lagi hujan. Bagi sebagian orang, cuaca seperti ini artinya cuaca yang tidak bagus. Dulu waktu kecil, kita selalu heran dengan anggapan seperti itu. Mengapa orang dewasa bilang cuaca hujan itu tidak bagus? Padahal kita bisa mandi hujan, berlari sepanjang jalan, dan berteriak-teriak kegirangan.

Obrolan saya dengan Huda kemarin, membuat saya sedikit berpikir kembali. Apa iya saya tidak bisa menghargai sebuah perasaan? Bukan perasaan Huda, tapi. Huda kan laki-laki.

Pikiran ini melayang ke kota dengan masjid dua menara, sarapan di pojok sebuah simpang jalan, dan potongan pizza.

Mungkin nanti penyesalan akan datang. Sesuatu yang entah kenapa selalu datang belakangan. Waktu selalu berlari, dan kita tidak sanggup bahkan untuk menjegalnya sekalipun.

Palembang, 26 Maret 2012, tiba lebih awal dari hari biasanya

“What is there to know? All this is what it is…”-Eirik Boe dan Erlend Oye

11 Responses to “senin.”

  1. Β€ HILAL ALIFI Says:

    penyesalan juga kerja rasa, mas πŸ™‚

  2. ghea Says:

    ga tau knp, sedih bacanya. masjidnya.. sarapannya.. aah.. tenang aja kaak.. roman-romannya, si dia mengerti.. kalo jodoh kg kemana kak.. *sotoynya kumat* *uhuk*

  3. Heidy Says:

    Apaan sih mksdx? Laki2 ni trlalu melow.. Huhff!

  4. takkay Says:

    jadi, kapan undangannya, shavaat?

  5. harestyafamily Says:

    sensitif dikit bro..peka..haha


Leave a reply to shavaat Cancel reply