Ini pagi hari Senin dengan langit yang sedang mendung. Mungkin sebentar lagi hujan. Bagi sebagian orang, cuaca seperti ini artinya cuaca yang tidak bagus. Dulu waktu kecil, kita selalu heran dengan anggapan seperti itu. Mengapa orang dewasa bilang cuaca hujan itu tidak bagus? Padahal kita bisa mandi hujan, berlari sepanjang jalan, dan berteriak-teriak kegirangan.
Obrolan saya dengan Huda kemarin, membuat saya sedikit berpikir kembali. Apa iya saya tidak bisa menghargai sebuah perasaan? Bukan perasaan Huda, tapi. Huda kan laki-laki.
Pikiran ini melayang ke kota dengan masjid dua menara, sarapan di pojok sebuah simpang jalan, dan potongan pizza.
Mungkin nanti penyesalan akan datang. Sesuatu yang entah kenapa selalu datang belakangan. Waktu selalu berlari, dan kita tidak sanggup bahkan untuk menjegalnya sekalipun.
Palembang, 26 Maret 2012, tiba lebih awal dari hari biasanya
“What is there to know? All this is what it is…”-Eirik Boe dan Erlend Oye
March 26, 2012 at 10:58 am
penyesalan juga kerja rasa, mas π
April 9, 2012 at 11:58 am
hehe, kerja rasa itu seperti apa, bung?
March 26, 2012 at 7:53 pm
ga tau knp, sedih bacanya. masjidnya.. sarapannya.. aah.. tenang aja kaak.. roman-romannya, si dia mengerti.. kalo jodoh kg kemana kak.. *sotoynya kumat* *uhuk*
April 9, 2012 at 11:59 am
wew, yang ini malah sedih. π
April 28, 2012 at 5:36 pm
Apaan sih mksdx? Laki2 ni trlalu melow.. Huhff!
June 7, 2012 at 8:42 am
nah, biar mellownya ditulisan saja. π
June 7, 2012 at 8:43 am
nah, biar mellownya di tulisan saja. :D. masa preman palembang mellow.
May 24, 2012 at 6:01 pm
jadi, kapan undangannya, shavaat?
June 7, 2012 at 8:45 am
ane aja gak tau kapan. rencana ada, tapi entah. π
May 26, 2012 at 8:47 pm
sensitif dikit bro..peka..haha
June 7, 2012 at 8:49 am
sensitif kayak badak jawa? π
btw, selamat datang lagi di dunia blog, ahmad. setelah lama menghilang.